Mengenal Growth Mindset dan Grit untuk Meraih Sukses
Artikel
Septi Liberty | 29 Januari 2022
Temukan tips dan cara memiliki growth mindset dan grit!

Bagaimana tanggapan teman-teman bila ada yang mengatakan bahwa terdapat faktor prediktor kesuksesan yang lebih akurat dibandingkan bakat dan IQ? Hasil penelitian Carol Dweck dan Angela Duckworth menunjukkan bahwa growth mindset dan grit dapat memprediksi kemungkinan sukses seseorang dengan lebih akurat. Kabar baiknya, kedua hal tersebut dapat dipelajari dan diterapkan oleh siapa pun, termasuk oleh teman-teman yang sedang menjalani studi atau baru akan memulai karir.


Ungkapan terkenal “stay hungry, stay foolish” yang dicetuskan oleh Steve Jobs adalah salah satu cara yang baik untuk menjelaskan peran growth mindset dan grit untuk meraih kesuksesan. Dalam jejak karir dan kepemimpinannya di Apple, “hungry” dan “foolish” menjadi metafora yang tepat untuk menggambarkan Steve Jobs yang selalu “lapar” akan hal-hal baru sehingga terus berinovasi. Ia juga bersedia tetap “bodoh” dengan tanpa lelah menguji coba berbagai inovasi yang tidak jarang diragukan dan ditentang oleh banyak pihak. Namun, bagi Jobs pencapaian maupun kegagalannya dengan Apple merupakan proses pembelajaran yang berkelanjutan, sehingga selalu ada hal baru yang dapat dikembangkan atau diperbaiki. Bahkan setelah sempat dipecat dari Apple, Jobs memandang kegagalan tersebut sebagai kesempatan untuk mengembangkan NeXT. Kegigihannya membesarkan NeXT selama lebih dari satu dekade berbuah manis setelah NeXT berhasil mengakuisisi divisi computer graphics LucasFilms. Akuisisi ini lah yang kemudian menjadi cikal bakal dari studio animasi Pixar. <ebih lanjut, NeXT juga berhasil membawa Jobs kembali ke bangku kepemimpinan Apple setelah perusahaan teknologi raksasa tersebut mengakuisisi NeXT tersebut senilai 400 juta Dolar AS.


Kemudian, siapa yang tidak kenal dengan Elon Musk dan segudang inovasi cemerlangnya? Sosok gigih dibalik SpaceX ini menginvestasikan seluruh hasil penjualan Paypal sebesar 180 juta Dolar AS untuk membangun dua perusahaan selain SpaceX, yaitu Tesla dan SolarCity. Di tahun-tahun pertamanya, Tesla menghabiskan dana sekitar 4 juta Dolar AS setiap bulannya. Pada saat yang sama, Musk juga mulai kesulitan membayar gaji para karyawannya di SpaceX. Banyak pihak yang menganggapnya gegabah dengan keputusan tersebut dan menyarankan Musk untuk berfokus hanya pada satu perusahaan. Namun, Musk mempercayai visi yang ia miliki dan memilih untuk terus maju. Kerja kerasnya berbuah manis ketika pada Desember 2008, SpaceX mendapatkan kontrak senilai 16 miliar Dolar AS, setara dengan 1.8 triliun Rupiah, dari pemerintah Amerika Serikat untuk meluncurkan satelit Space Command-52 milik Air Force ke orbit.


Hal yang tidak banyak diketahui oleh publik bahwa enam minggu sebelum kontrak tersebut, eksperimen peluncuran roket Air Force dan Nasa yang difasilitasi oleh SpaceX mengalami malfungsi. Musibah tersebut mengakibatkan kerusakan berat pada roket-roket dan mesin yang diuji coba. Di tengah kekacauan tersebut, Musk berhasil menginspirasi para anggota timnya untuk terus mengerahkan segenap kemampuan mereka dan mencoba mewujudkan peluncuran SpaceX dalam waktu enam minggu dengan hasil yang memuaskan.


Bila kita amati, kedua serial entrepreneur tersebut sebenarnya menunjukkan dua kualitas diri yang serupa, yaitu growth mindset dan grit. Keduanya selalu “haus” mempelajari dan mengembangkan hal-hal baru di perusahaan-perusahaan besutan mereka. Selain itu, mereka juga berani mengkonfrontasi rintangan dan dengan gigih memutar balik kegagalan menjadi jalan menuju kesuksesan. Apple, SpaceX, Tesla, dan yang terbaru Neuralink menjadi bukti nyata seberapa pentingnya peran growth mindset dan grit dalam meraih kesuksesan.



Kenapa kita butuh growth mindset dan grit?

Studi menunjukkan bahwa growth mindset dan grit memiliki korelasi positif terhadap motivasi seseorang untuk terus berkembang serta kesuksesan baik dalam bidang akademis, karir, maupun hidup. Growth mindset memainkan peranan yang penting dalam meraih kesuksesan karena pola pikir tersebut membantu kita melewati rintangan-rintangan ketika mempelajari hal-hal baru. Tentu saja memiliki growth mindset dan pemahaman akan pentingnya kegigihan dan tekad sia-sia apabila tidak dibarengi dengan grit


Grit melatih kita untuk berkomitmen menyelesaikan sesuatu, sekalipun prosesnya sulit dan membosankan. Dengan memadukan growth mindset dan grit, kita akan menjadi semakin terlatih untuk tetap ulet mencoba meskipun tengah diterpa kegagalan. Menariknya, bukan hanya motivasi untuk sukses dan performa yang meningkat, pribadi dengan growth mindset dan grit juga terbukti tidak mudah mengalami burnout, tidak rentan terhadap masalah psikologis, dan tidak menunjukkan perilaku bermasalah.


Tertarik mengasah growth mindset dan grit dalam dirimu untuk mengikuti jejak kesuksesan Steve Jobs dan Elon Musk? Kamu dapat mulai dengan mengikuti program-program pengembangan diri yang relevan. Salah satunya yang tidak boleh kamu lewatkan adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalam Future DNA Program besutan Kognisi. Program ini hadir sebagai wadah bagi pribadi-pribadi yang beraspirasi tetap relevan dan bertumbuh secara signifikan di tengah situasi yang semakin dinamis. Selama enam bulan, program ini akan mengajakmu untuk memahami dan melatih growth mindset dan grit, kemudian menerapkannya untuk mewujudkan target-target pribadi.


Setelahnya, kamu juga akan diajak untuk menemukan kejelasan makna hidup (purpose) dan dampaknya bagi kesejahteraan (well-being) dirimu. Program ini secara khusus dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang sebagian besar bersifat experiential, sehingga kamu dapat langsung mempraktikkan konsep-konsep yang telah dipelajari. Tentu saja, proses pembelajaranmu akan dipandu oleh fasilitator-fasilitator berpengalaman yang tidak perlu diragukan lagi rekam jejaknya. Nah, bagi teman-teman yang ingin mendaftarkan diri di Future DNA Program, silakan klik di sini. Registrasi dibuka hanya sampai tanggal 4 Februari 2022.


Related Content
Artikel
Nabila Nurkhalishah Harris | 17 Desember 2021
Artikel
Andrea Lusi Anari | 14 Desember 2021
Artikel
Andrea Lusi Anari | 9 Desember 2021
Unlock Your Future Growth
Subscribe to our newsletter
Copyright 2021. PT. Gramedia. All Rights Reserved.